Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta berbincang-bincang dengan Haryono Suyono di sela-sela acara Pembekalan dan Pelepasan KKN
Selasa 12 juli 2012,UIN-SUKA mengadakan pembekalan dan pelepasan
peserta KKN yang di ikuti oleh kurang lebih 1800 mahasiswa sebagai
peserta KKN di laboratorium agama,masjid UIN-SUKA. 1800 mahasiswa ini di
sebar ke 176 lokasi yang telah ditentukan. Dalam pembekalan dan
pelepasan KKN angkatan ke-77 yang dilepas langsung oleh Rektor UIN-SUKA
Prof. Dr. H. Musa Asy’arie. Dalam sambutannya Prof. Dr. H.Musa
Asy’arie menyampaaikan bahwa tema integrasi-interkoneksi yang diusung
Universitas diharapkan bukan hanya di aplikasikan dalam wilayah ilmu
pengetahuan. Tetapi mahasiswa KKN diharapkan mampu mengintegrasi dan
menginterkoneksikan dengan masyarakat dan budaya-budaya yang lain.
Mahasiswa juga diharapkan mampu memetakan kekuatan desa, potensi apa
yang bisa didorong sehingga bermanfaat untuk desa tersebut. Beliau juga
menambahkan perlunya mental entrepreneur dalam diri mahasiswa karena
dengan mental wirausaha mahasiswa diyakin mampu mendongkrak potensi
ekonomi masyarakat sekitar. Karena dijelaskan oleh pak Musa Asy’arie
dari 37.623 alumni UIN-SUKA,323 diantaranya Doktor , 2428 Master dan
selebihnya S1. Dari alumni tersebut hanya 19 persen yang menjadi pns dan
30 persen yang menjadi wirausaha. Hal ini menunjukan kalau alumni
UIN-SUKA berkarakter wirausaha sehingga beimbas positif kalau terjun
kemasyarakat. Sehingga bisa menuntaskan kemiskinan dengan bekal
intelektual. KKN le-77 yang diselenggarakan oleh UIN-SUKA yang juga
bekerjasama dengan LPM UIN-SUKA,DAMANDIRI dan POSDAYA. Setelah
menandatangani surat kerjasama Prof. Dr. Haryono Suyono sebagai ketua
DAMANDIRI menekankan apapun bentuk pos daya yang akan dibuat oleh
mahasiswa peserta KKN ke-77 tugas pertama yang dilakukan adalah
berintegrasi dan interkoneksi dengan masyarakat dimulai dari masjid
ini. Haryono beranggapan kalau masjid tempat yang suci dan indah karena
diluar masjid orang jarang mampu melakukan integrasi-interkoneksi,
melakukan silaturahmi, gotong royong , dan tidak bisa bergaul. Sehingga
orang-orang yang seperti itu di umpamakan beliau sebagai ulat bulu dan
manusia yang sudah bisa memanfaatkan ilmunya itu adalah kupu-kupu yang
sudah melewati metamorfosa dari yang buruk menjadi sesuatu hal yang
indah. Pak haryono menambahkan pentingnya 8 fungsi keluarga bagi peserta
KKN agar bisa merangkul seluruh tatanan dalan kelas apapun. Fungsi
keluarga diantranya,1) meningkatkan keimanan dan kekuatan kepada tuhan,
2) membangun budaya gotong royong dan saling menghargai satu dengan yang
lain, 3) perlindungan, 4) cinta kasih,5) kesehatan dan reproduksi, 6)
pendidikan ,7) wirausaha/ fungsi ekonomi, 8) lingkungan hidup yang asri
dan bergizi. Setelah menyampaikan pesan-pesannya kepada peserta KKN
sebelum dilepas oleh Rektor UIN-SUKA pak haryono berjanji akan
memberikan beasiswa sampai jenjang S2 bagi mahasiswa-mahasiswa yang
menonjol dan bisa mengintegrasikan dan interkoneksi keilmuan mereka
ditengah masyarakat.